Profil Desa Penggalang

Ketahui informasi secara rinci Desa Penggalang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Penggalang

Tentang Kami

Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, Cilacap, merupakan desa induk bersejarah yang kini bertransformasi menjadi desa modern dengan tata kelola pemerintahan yang transparan dan partisipatif. Dengan basis pertanian yang kuat, desa ini aktif mengembangkan pil

  • Desa Induk Bersejarah

    Desa Penggalang memiliki catatan sejarah sebagai desa induk (mother village) bagi desa lain di sekitarnya, seperti Desa Karangsari, memberikan identitas historis yang kuat.

  • Tata Kelola Partisipatif dan Transparan

    Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Miswanto, S.E., Desa Penggalang aktif menyelenggarakan musyawarah (Musrenbangdes, Public Hearing) dan mempublikasikan kegiatan desa, menunjukkan komitmen pada pemerintahan yang baik.

  • Penguatan Ekonomi Kerakyatan

    Desa Penggalang secara proaktif membangun pilar ekonomi baru melalui pengukuhan pengelola BUMDes dan sosialisasi pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kemandirian ekonomi desa.

Pasang Disini

Desa Penggalang, sebuah wilayah yang mapan di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bukan sekadar entitas administratif, melainkan sebuah desa dengan akar sejarah yang dalam dan dinamika pembangunan yang proaktif. Dikenal sebagai "desa induk" bagi beberapa desa di sekitarnya, Penggalang kini bertransformasi menjadi desa modern yang mengedepankan tata kelola pemerintahan partisipatif dan transparan. Dengan basis pertanian yang kuat, pemerintah desa di bawah kepemimpinan yang dinamis kini aktif membangun pilar-pilar ekonomi kerakyatan baru untuk menyongsong masa depan yang lebih sejahtera.

Mengenal Lebih Dekat Desa Penggalang: Lokasi, Sejarah dan Tatanan Administratif

Salah satu aspek paling menonjol dari Desa Penggalang ialah peran historisnya. Menurut catatan sejarah, Desa Penggalang merupakan desa induk yang pada tahun 1901 mengalami pemekaran, salah satunya melahirkan Desa Karangsari (yang awalnya bernama Desa Tjengal). Status sebagai "desa induk" ini memberikan identitas dan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Penggalang, menandakan keberadaannya yang telah lama menjadi pusat komunitas dan pemerintahan di wilayah tersebut.

Secara administratif, Desa Penggalang saat ini dipimpin oleh Kepala Desa Miswanto, S.E. Wilayah desa, berdasarkan data BPS tahun 2015, memiliki luas mencapai 182,3 hektare. Situs resmi Pemerintah Desa Penggalang (penggalang-adipala.cilacapkab.go.id) merinci bahwa wilayah ini terorganisir ke dalam 6 dusun, yaitu:

  • Dusun Penggalang (Dusun 1)
  • Dusun Wijahan (Dusun 2)
  • Dusun Lancar (Dusun 3)
  • Dusun Jatikemplang (Dusun 4)
  • Dusun Jambu (Dusun 5)
  • Dusun Mandarasa (Dusun 6)

Keenam dusun ini selanjutnya terbagi lagi menjadi 12 Rukun Warga (RW) dan 55 Rukun Tetangga (RT), menunjukkan struktur pemerintahan dan kemasyarakatan yang tertata rapi hingga ke tingkat paling dasar, memungkinkan pelayanan dan koordinasi yang efektif.

Kondisi Geografis dan Demografi Desa Penggalang

Sebagai bagian dari Kecamatan Adipala, Desa Penggalang memiliki karakteristik geografis dataran rendah yang subur. Kondisi ini sangat mendukung sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian utama sebagian besar penduduknya. Iklim tropis dengan dua musim utama menjadi ritme alam yang memengaruhi aktivitas pertanian dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Dari aspek kependudukan, data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap untuk tahun 2022 mencatat jumlah penduduk Desa Penggalang sebanyak 4.732 jiwa. Populasi yang cukup besar ini menjadi modal sosial dan tenaga kerja potensial bagi pembangunan desa. Pemerintah desa menaruh perhatian pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program pemberdayaan dan peningkatan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.

Denyut Ekonomi Desa Penggalang: Basis Pertanian dan Pilar Ekonomi Baru

Perekonomian Desa Penggalang berdenyut dari sektor pertanian sebagai basis tradisional, yang kini diperkuat dengan inisiatif strategis untuk membangun lembaga ekonomi formal di tingkat desa.

  • Sektor Pertanian sebagai Tulang Punggung
    Profil desa secara jelas menyatakan bahwa sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani penggarap sawah, petani palawija, dan buruh tani. Ini menegaskan peran vital sektor pertanian dalam menopang kehidupan masyarakat. Komoditas seperti padi dan tanaman pangan lainnya menjadi produk utama yang dihasilkan dari lahan-lahan pertanian di desa ini.
  • Penguatan Ekonomi Kerakyatan Melalui Koperasi
    Salah satu langkah paling signifikan dan visioner yang diambil Pemerintah Desa Penggalang baru-baru ini ialah inisiatif pembentukan lembaga koperasi. Pada Mei 2025 (berdasarkan simulasi waktu dari berita di situs desa), telah dilaksanakan "Sosialisasi Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Penggalang." Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden mengenai penguatan ekonomi kerakyatan dan menunjukkan kesadaran pemerintah desa akan pentingnya lembaga ekonomi kolektif. Koperasi diharapkan dapat menjadi wadah bagi UMKM dan masyarakat umum untuk mengakses permodalan, pemasaran, dan mengembangkan usaha secara bersama-sama, sehingga tercipta kemandirian ekonomi yang lebih kuat.
  • Revitalisasi Peran BUMDes
    Sejalan dengan pembentukan koperasi, Pemerintah Desa Penggalang juga menunjukkan komitmen pada penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pada Mei 2025, dilaksanakan "Pengukuhan dan Penetapan Pengelola BUMDes Penggalang." Langkah ini sangat strategis, karena BUMDes yang aktif dan dikelola secara profesional dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa. BUMDes dapat mengelola aset-aset desa, mengembangkan unit-unit usaha yang sesuai dengan potensi lokal, dan bersinergi dengan koperasi untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
  • Pengelolaan Aset Desa yang Produktif
    Pemerintah Desa Penggalang juga aktif dalam mengelola aset desa untuk menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes). Salah satu buktinya ialah pelaksanaan "Lelang Sewa Tanah Kas Desa" yang diselenggarakan secara transparan pada Maret 2025 (simulasi waktu). Optimalisasi aset desa seperti ini penting untuk mendanai program-program pembangunan dan mengurangi ketergantungan pada dana transfer dari pemerintah pusat atau daerah.

Infrastruktur dan Fasilitas Publik di Desa Penggalang

Pembangunan infrastruktur yang merata dan sesuai kebutuhan menjadi prioritas Pemerintah Desa Penggalang, yang dijalankan melalui proses perencanaan yang partisipatif.

  • Perencanaan Pembangunan Partisipatif
    Desa Penggalang secara rutin menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Kegiatan yang dilaksanakan pada Oktober 2024 (simulasi waktu), misalnya, membahas Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) untuk tahun anggaran berikutnya. Musyawarah ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari aparatur desa, BPD, perwakilan kecamatan, UPT teknis (seperti UPT Pemeliharaan Jalan dan UPT Pengairan), hingga tokoh masyarakat dan kader desa. Proses ini memastikan bahwa alokasi anggaran dan program pembangunan selaras dengan kebutuhan riil masyarakat.
  • Transparansi Anggaran
    Selain Musrenbangdes, Pemerintah Desa Penggalang juga mengadakan Public Hearing atau Uji Publik mengenai Rancangan APBDes. Ini merupakan praktik tata kelola yang baik, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui, memberikan masukan, dan mengawasi alokasi anggaran desa.
  • Infrastruktur Sosial dan Kesehatan
    Pemerintah desa menunjukkan perhatian besar pada kesehatan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan "Sosialisasi TBC dan Infeksi Laten Tuberculosis (ILTB)" yang menghadirkan narasumber dari berbagai instansi dan melibatkan seluruh kader kesehatan di desa. Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) juga secara rutin dilaksanakan untuk membantu warga yang membutuhkan, menjadi jaring pengaman sosial di tingkat desa.

Tata Kelola Pemerintahan dan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan Penggalang

Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Miswanto, S.E., Desa Penggalang menunjukkan model tata kelola pemerintahan yang modern, transparan, dan partisipatif. Keberadaan website desa (penggalang-adipala.cilacapkab.go.id) yang aktif dan rutin diperbarui menjadi jendela bagi publik untuk melihat dinamika pemerintahan dan kegiatan kemasyarakatan.

Berbagai kegiatan yang terdokumentasi dengan baik, mulai dari rapat internal pemerintah desa, Musrenbangdes, sosialisasi program, hingga penyaluran bantuan, menunjukkan adanya sistem administrasi dan komunikasi publik yang berjalan efektif. Keterlibatan aktif Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam setiap proses musyawarah juga menandakan berjalannya fungsi legislasi dan pengawasan di tingkat desa.

Kehidupan sosial masyarakat Desa Penggalang diwarnai dengan semangat kebersamaan dan partisipasi. Keterlibatan aktif para kader Posyandu, kader PKK, serta ketua RT dan RW dalam berbagai acara desa menjadi bukti kuatnya modal sosial yang dimiliki. Semangat gotong royong dan kepedulian sosial ini menjadi fondasi penting bagi keberhasilan program-program pembangunan.

Potensi Unggulan, Peluang, dan Tantangan Pembangunan Desa Penggalang

Desa Penggalang memiliki sejumlah potensi unggulan yang menjadi modal dasar untuk melompat lebih tinggi:

  • Identitas Sejarah sebagai Desa Induk
    Memberikan nilai historis dan kebanggaan yang dapat menjadi perekat sosial.
  • Tata Kelola Pemerintahan yang Unggul
    Komitmen pada transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik menjadi keunggulan kompetitif.
  • Inisiatif Ekonomi Kelembagaan yang Kuat
    Pembentukan koperasi dan revitalisasi BUMDes merupakan langkah strategis yang menjanjikan.
  • Basis Pertanian yang Solid
    Sebagai penopang utama ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat.
  • Modal Sosial yang Aktif
    Partisipasi masyarakat dan lembaga desa yang tinggi dalam pembangunan.

Peluang pengembangan ke depan meliputi:

  • Menjadikan Koperasi Desa Merah Putih dan BUMDes sebagai pilar ekonomi desa yang modern dan profesional, dengan mengembangkan berbagai unit usaha yang inovatif.
  • Pengembangan agribisnis terpadu, dari hulu hingga hilir, untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
  • Menjadi desa percontohan (best practice) dalam hal tata kelola pemerintahan desa yang partisipatif dan transparan.
  • Pemanfaatan teknologi digital secara lebih luas untuk pelayanan publik, pemasaran produk desa, dan peningkatan kapasitas masyarakat.
  • Menggali lebih dalam dan mendokumentasikan sejarah desa sebagai potensi wisata budaya atau edukasi.

Namun Desa Penggalang juga dihadapkan pada beberapa tantangan:

  • Mewujudkan Visi menjadi Aksi Konkret
    Meskipun kegiatan banyak, ketiadaan dokumen Visi-Misi yang terpublikasi secara spesifik bisa menjadi kendala dalam mengukur pencapaian jangka panjang secara terarah.
  • Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga Ekonomi
    Pengurus koperasi dan BUMDes yang baru dikukuhkan memerlukan pendampingan dan peningkatan kapasitas secara berkelanjutan agar dapat mengelola lembaga secara profesional.
  • Diversifikasi Ekonomi
    Mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian dengan mengembangkan UMKM dan sektor jasa secara lebih masif.
  • Menjaga Momentum Partisipasi Masyarakat
    Memastikan semangat partisipasi warga tetap tinggi dan berkelanjutan dalam setiap tahapan pembangunan.
  • Modernisasi Pertanian
    Mengatasi isu-isu klasik di sektor pertanian seperti akses teknologi, permodalan, dan regenerasi petani.

Visi dan Arah Pembangunan Desa Penggalang ke Depan

Meskipun dokumen Visi dan Misi spesifik Desa Penggalang tidak terpublikasi secara luas, arah pembangunan desa sangat jelas terlihat dari berbagai program dan kebijakan yang dijalankan. Arah pembangunan tersebut berfokus pada:

  1. Penguatan Tata Kelola Pemerintahan
    Menuju pemerintahan yang bersih, transparan, akuntabel, dan melayani.
  2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
    Melalui penguatan lembaga ekonomi desa (Koperasi dan BUMDes) dan dukungan terhadap ekonomi kerakyatan.
  3. Pembangunan Berbasis Kebutuhan Masyarakat
    Melalui proses perencanaan partisipatif (Musrenbangdes) yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
  4. Peningkatan Kesejahteraan Sosial
    Melalui program jaring pengaman sosial seperti BLT DD dan peningkatan layanan kesehatan dasar.

Semangat "Bangga Mbangun Desa" yang diusung oleh pemerintah kabupaten menjadi kerangka yang menaungi berbagai inisiatif pembangunan di Desa Penggalang, dengan penekanan pada kemandirian dan kemajuan dari tingkat desa.

Penggalang, Membangun Masa Depan dari Akar Sejarah dan Partisipasi Warga

Desa Penggalang di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, berdiri kokoh di atas fondasi sejarah sebagai desa induk dan kini melangkah maju dengan fondasi tata kelola pemerintahan yang modern dan partisipatif. Di bawah kepemimpinan yang dinamis, desa ini tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warganya tetapi juga berani mengambil langkah-langkah strategis untuk membangun kemandirian ekonomi melalui penguatan koperasi dan BUMDes.

Aktivitas pemerintahan yang transparan dan tingginya partisipasi masyarakat dalam setiap proses perencanaan menjadi modal utama yang tak ternilai. Desa Penggalang adalah contoh nyata bagaimana semangat kebersamaan dan tata kelola yang baik dapat menjadi energi pendorong untuk bertransformasi dari desa agraris tradisional menjadi komunitas yang berdaya, inovatif, dan siap bersaing. Perjalanan Penggalang adalah kisah inspiratif tentang membangun masa depan yang lebih baik, yang dimulai dari balai desa dan diwujudkan di setiap sudut kehidupan warganya.